Kamis, 12 April 2012

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI CRYPTOGAMAE

LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN

Dosen                       : Hadiansyah S.Pd
Mata Kuliah                : Botani Crytogamae


 









                                        Judul Praktikum       :   Alga
Waktu Praktikum                     :   13 November 2010
Tempat Pelaksanaan Praktikum             :   Cipatujah Kab. Tasikmalaya

Disusun Oleh  :
Kelompok II


PENDIDIKAN BIOLOGI/A/III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010 M/ 1432 H


KELOMPOK II

Agan Ghania Putri                         (1209206001)
Ahmad Ramdani                            (1209206002)
Akbar Shiddiq Ibrahim                (1209206003)
Astri Nurdianti                              (1209206008)
Dewi Astuti                                     (1209206011)
Dian Restiyani                                (1210206024)
Eka Nurmayanti                             (1209206015)
Lela Nurlaila                                   (1209206029)
Lena Lailatul Mardiyah M          (1209206030)
Lia Mulyasari                                  (1209206031)
Liska Nurfitriagina                                    (1209206033)
Muhammad Agus Salim              (1209206038)
Muhammad Rizky Agnia            (1209206041)


 


IDENTIFIKASI ALGA

I.          Tujuan Parktikum    
Mengidentifikasikan keragaman jenis alga yang ada di Kec. Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

II.    Metode Penelitian
Dalam praktikum ini kami menggunakan metode eksplorasi yaitu kami mengambil data dengan cara penelitian secara langsung atau terjun ke lapangan, dengan bantuan dari segala pihak.

III.    Teori Dasar
Alga atau ganggang merupakan tumbuhan Thallus (Thallophyta) yang memiliki klorofil, sehingga dapat berfotosintesis dan bersifat ototrof. Tumbuhan ini dapat ditemukan di perairan dan tempat-tempat lembab, bahkan ada yang bersimbiosis dengan tumbuhan lain. Tubuhnya ada yang barsel satu, membentuk koloni, dan barsel banyak dengan kandungan pigmen (zat warna) dan zat cadangan makanan yang berbeda.
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).
*        Bentuk dan sifat alga
1.         Bentuk tubuh
       Ada alga yang barsel satu (Chlorococcus), berkoloni (Volvox) dan barsel banyak serupa:
~     Benang                 : Spyrogyra, Oscillatoria, Vaucheria, dsb
~     Lembaran             : Ulva, Padina, Laminaria, dsb.
~     Rerumputan         : Chara, Nitella, Sargassum, dsb
2.         Komposisi Sel
Semua alaga mempunyai klorofil, tetapi pigmen yang  dominan pada setiap kelas alga adalah bervariasi, seperti :
~     Khlorofil (Hijau) adalah pigmen utama pada Chlorophyceae
~     Fikoeritrin (merah) adalah Pigmen utama Rhodophyceae
~     Fikosantin (coklat kekuningan) adalah pigmen utama Phaeophyceae,
~     Dll.
3.    Habitat
Alga hidup di dalam perairan laut, air tawar dan banyak yang menghuni tempat-tempat lembab, serta melakukan simbiosis dengan tumbuhan lain.
*        Peranan Alga bagi kehidupan manusia
       Banyak golongan alga yang memiliku nilai ekonomi atau bersifat komersil, seperti menghasilkan :
1.    Bahan agar-agar   : Euchema, Rhodymenia, dan Gracillaria.
2.    Bahan Industri     :
 - Laminaria mengandung asam alginat yang dipakai sebagai bahan pengemulsi zat, pembuatan cat, karet dan obat-obatan kosmetik. Contoh lain : Sargassum
-  Diatomae mengandung asam kersik yang berguna untuk pembuatan pasta gigi.
3. Sebagai fitoplankton : Alga merupakan vegetasi perintis karena ia organisme tingkat rendah yang mampu berfotosintesi, sebagai produsen dalam ekosistem. Tanpa produsen kehidupan organisme tidak akan jalan.
4. Bahan Kultur Laboratorium, seperti medium agar untuk perkembangbiakan bakteri dan jamur untuk mendapatkan antibiotik.

*        Klasifikasi
Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi.
Klasifikasi Alga:
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :
a.     Epilitik (hidup di atas batu)
b.    Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c.     Epipitik (melekat pada tanaman)
d.    Epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
A.  Alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
B. Alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut
C. Alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
D. Alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya. Misalnya, Chlorella sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca; alga Platymonas sp. hidup bersama cacing pipih Convoluta roscoffensis.
Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil) dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.
Alga dibedakan secara sederhana menjadi empat kelompok, yakni alga coklat (Phaeophyta), yaitu alga merah (Rhodophyta), alga keemasan (Chrysophyta), dan alga hijau (Chlorophyta).
1) Alga Cokelat (Phaeophyta)
a.     Ciri-ciri alga cokelat
Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai berikut.
a)  Ukuran thallus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen tidak bercabang.
b)  Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada pula yang berbentuk benang.
c)  Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
d) Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam alginat (algin).
e) Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.
b.    Cara hidup
       Alga cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang. Kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah.
c.         Reproduksi
       Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami. Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami.
2)   Alga Merah (Rhodophyta)
a.    Ciri-ciri alga merah
Ciri-ciri alga merah adalah sebagai berikut:
a)  Thallus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat.
b)  Tidak memiliki flagela.
c) Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
d) Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.
b.    Cara hidup
Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.
c.    Reproduksi
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang thallus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania furcellata.
3)   Alga Keemasan (Chrysophyta)
a.    Ciri-ciri alga keemasan
Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut :
a) Bentuk thallus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b)  Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai berikut:
(1) Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
(2) Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.









Anggota Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu: (a) Synura, (b) Ochromonas, (c) Chromulina, (d) Isochrysis, (e) Chrysochromulina,
(f) Prymnesium.
        Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga. keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
c)  Pada kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.
b.    Cara hidup
Alga keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukosantin.
c.    Reproduksi
Reproduksi pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.
Berdasarkan bentuk dan susunan, serta kandungan zat nya, Chrysophyta terbagi menjadi dua sub kelas : Bacillariphyceae dan Xanthophyceae.
A.   Diatom (Bacillariophyta)
Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar diatom bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.
a.   Ciri-ciri umum diatom
a)     Thallus bersel satu. Struktur thallus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka. Di antara dua kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika).
b)    Inti sel berada di pusat sitoplasma,
c)     Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H, periferal, dan pipih.
b.    Cara hidup
Diatom termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis. Pigmen fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten, fukosantin, diatoksantin, dan diadi-noksantin.
Siklus reproduksi aseksual dan seksual pada diatom
c.    Reproduksi
Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual. Pada saat diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis terus berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan mitosis.
B.   Xanthopyceae
Alga ini memiliki pigmen kuning dengan thallus berupa buluh tak bersekat, tetapi bercabang-cabang.. Alga keemasan ini sudah memiliki anteridium dan  oogonium.  Alga ini berinti banyak sehingga lebih tepat disebut aselluler dari pada alga uniselluler.
Letak antara anteridium dan oogonium pada setiap jenisnyaadalah berbeda-beda. Misal : Vaucheria sessil ( anteridium dan oogonium duduk berdampingan pada thallusnya), Vaucheria geminata (anteridium diapit dua oogonium yang ada pada satu tangkai). Vaucheria hamatum (keduanya ada satu tangkai).
Pembiakan (reproduksi) secara generatif dengan pembentukan zigospora, dan pembiakan secara vegetatif dengan pembentukan akinet dan zoospora dan aplanospora
4)    Alga Hijau (Chlorophyta)
a.       Ciri-ciri alga hijau
Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai berikut :
a)   Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b)   Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
c)   Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau bintang.
d)   Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).
e)   Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f)    Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut eukarion.
g)   Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
b.    Cara hidup
Alga hijau hidup secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
c.       Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma).
Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.


IV.         Alat dan Bahan
·      Ember
·      Alat Tulis
·      Alga-alga yang akan diidentifikasi
·      Kamera Handphone
Untuk Pengawetan
Bahan           :
·      Alkohol
·      Air

V.            Langkah Kerja
1.      Ambil dan koleksi alga yang akan mewakili untuk diidentifikasi secukupnya!
2.      Amati ciri-cirinya, untuk di lapangan abadikan dengan menggunakan kamera handphone!
3.      Setelah dari identifikasi nama ilmiah alga tersebut dan kelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang pernah anda pelajari!
4.      Awetkan alga tersebut dalam wadah yang telah anda siapkan


VI.         Hasil Foto
     Berikut ini adalah alga-alga yang kami temukan di pantai Cipatujah Tasikmalaya Jawa Barat:
*   Chlorophyceae
Ulva
Valonia
Enteromorpha
Ulva reticulata
*    Rhodophyceae
Gellidium
Euchema spinosum
Gracillaria
*      Phaeophyta
Padina
Sargassum

Turbinaria

PENJELASAN SINGKAT:
*    Chlorophyta
1.    Ulva
Klasifikasi
Divisi     : Chlorophyta
Kelas     : Chlorophyceae
Bangsa  : Ulvales
Suku      : Ulvaceae
Marga   : Ulva
Ciri-cirinya:
Ø  Thallus berbentuk pipih berupa daun atau pita.
Ø  Tersusun dari dua lapisan sel (distromatic)
Ø  Sel-sel berinti satu mempunyai kloroplas yang berbentuk sabuk (lamallate) dengn satu pyrenoid.
Ø  Thallus jarang mempunyai rongga atau kalau terdapat terletak pada pinggiran thallus.
Ø  Ujung thallus dapat lancip aytau tumpul dengan pinggirannya dapat licin dan bergelombang.
Ø  Sifat thallus tumbuh tegak dengan tangkai daun yang berbentuk silinder dengan rhizoid dari dari bagian dasarnya atau tumbuh dari bawah sel dan keluar antara kedua lapisannya melekat pada karang atau pasir dan sering pula didapatkan tumbuh epifit.
Ø  Warna thallus hijau atau hijau muda.

2.    Valonia
Klasifikasi
Divisi      : Chlorophyta
Kelas      : Chlorophyceae
Bangsa   : Siphonocladales
Suku      : Valoniaceae
Marga    : Valonia
Ciri-cirinya:                                           
Ø  Thallus berbentuk bulat atau lonjong.
Ø  Tediri dari sel yang menggelembung, berinti banyak dan kloroplasnya berupa jala. Sel ini disebut sel primer.
Ø  Rhizoid merupakan satu sel yang dibatasi dengan septum dari dasar sel primer.
Ø  Rhizoid dapat bercabang dan kompak sehingga melekat pada karang atau pasir lebih kuat.
Ø  Warna thallus hijau.

3.      Ulva reticulata
Klasifikasi
Divisi   : Chlorophyta
Kelas    : Chlorophyceae
Bangsa : Ulvales
Suku    : Ulvaceae
Marga  : Ulva
Spesies : Ulva reticulata
Spesifikasi: Ciri-ciri umum. Thalli seperti lembaran warna hijau yang berlubang- lubang sehingga menyerupai jalinan pita lebar. Tumbuh membentuk koloni yang tebal, alat pelekatnya sulit diamati, koloni biasanya terkait pada suatu substrat padat.
  Sebaran  : Habitat. Tumbuh melimpah pada zona pasang surut bagian atas (supratidal). Membentuk koloni yang tebal sehingga pantai tampak hijau. Sebaran. Sebagai alge tropis yang tersebar kosmpolitan, kadang tersebar sampai di perairan subtropics.
   Potensi  : Manfaat. Belum dimanfaatkan. Potensi. Tidak diketahui


4.      Enteromorpha
Klasifikasi
Divisi   :Chlorophyta
Kelas   :Chlorophyceae
Bangsa :Ulvales
Suku    :Ulvaceae
Marga  :Enteromorpha
Thalus tidak berkapur, bagian dalam thalus tidak berongga, thalus barsel banyak, lapisan luar terdiri atas sel-sel yang kompak, dan thalus berbentuk silinder berupa tabung, sel-selnya tidak polygonal.
*        Rhodophyta
1. Gelidium.
Spesifikasi : Agar Merah (red alga)
Sebaran     : Daerah tanaman tumbuh dalam substrat karang, ombak besar, daerah intertidal, mempunyai stolon, thallus sangat liat.
Potensi     : Mempunyai kadar agarose, kolesterol, vitamin B12 (Gelidium capillaceum), penghasil asam amino, asam aspartat, dll. Mempunyai potensi nilai ekspor yang besar (ke Jepang).
Klasifikasi
Divisi        : Rhodophyta
Kelas        : Rhodophyceae
Bangsa     : Gelidiales
Suku        : Gelidiaceae
Marga       : Gelidium
Ciri-cirinya:
Ø  Thallus monoaxial berbentuk silinder sampai pipih.
Ø  Thallus yang tegak ke atas (shoot leaf) tumbuh dari rhizoma bebentuk pipih seperti daun atau seperti bulu ayam yang tersusun dari cabang-cabang dan anak-anak cabang thallus.
Ø  Sumbu thallus dapat dapat bercabang dua atau lebih, anak-anak cabang tersusun dalam percabangan yang pinnatus opppositus, pinnatus alternatus atau imparipinnatus.
Ø  Rhizoma berbentuk silinder, tumbuh menyebar atau menjalar didalam karang (stolon), bercabang-cabang dan cabang yang tegak keatas dapat membentuk phylloid thallus yang baru.
Ø  Pada penampang melintang daun terlihat adanya filamen-filamen kecil (rhizines) terletak antara sel-sel medulla yang sebenarnya keluar dari sel-sel cortex terbawah.
Ø  Ujung-ujung cabang hanya teridiri dari 1 sel ujung (apical cell) sebagi ujung dari sombu filamen (monoaksial).
Ø  Waran thallus merah, merah violet.
2.      Euceuma spinosum
Klasifikasi
Divisi   : Rhodophyta
Kelas    : Rhodophyceae
Ordo    : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus  : Eucheuma
Species : Eucheuma alvarezii
Ciri fisik Eucheuma sp adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadangberwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan. Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai kompleks. Duri-duri pada thallus runcing memanjang, agak jarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal (pangkal). Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar. Beberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan.
3.      Glacillaria
Klasifikasi  
Divisi   : Rhodophyta
Kelas   : Rhodophyceae
Bangsa : Gigartinales
Suku    : Gracillariaceae
Marga  : Gracillaria
Ciri-cirinya:
Ø  Thallus berbentuk silinder pipih, tersusun dari sel-sel yang parencymatis dan isodiametris.
Ø  Thallus bercabang banyak cabang-cabang yang tegak keatas tumbuh dari cabang yang merebah (rhizoma). Percabangan subdiochotom atau bercabang bebas tak teratur dan kadang-kadang terdapat proliferasi anak-anak cabang dengan ujung-ujung cabangnya yang runcing-runcing.
Ø  Pada penampang melintang thallus, susunan sel  parencymatis yng makin tengah (bagin medulla) sel-selnya makin membesar dan tak berwarna.
Ø  Thallus dapat tumbuh tegak langsung dari substrat dengan alat pelekat yang berbentuk cakram atau melalui rhizoma. Substrat berupa  karang ataukarang pasir.
Ø  Thallus berwarna merah violet, merah kekuning-kuningan dan merah muda.   
*    Phaeophyta
1.    Padina
Klasifikasi
Divisi           : Phaeophyta
Kelas           : Isogeneratae
Bangsa         : Dictyotales
Famili          : Dictyoceae
Marga          : Padina
Ciri-cirinya:
Ø  Thallus pipih berbentuk kipas terbuka.
Ø  Terdiri dari sel-sel parechymatis yang tersusun rapat tiap susunan terdiri dari 2 sampai 4 sel.
Ø  Permukaan thallus terdapat daerah-daerah rambut yang berkonsentris yang mempunyai warna lebih tua.
Ø  Thallus bercabang. Percabangan dalam satu bidang.
Ø  Bagian bawah thallus menjepit menyerupai tangkai, berbulu tebal dengan alat pelekat padat.
Ø  Melekat pada karang atau karang pasir dengan rhizoid.
Ø  Warna thallus coklat atau coklat tua.
2.    Sargassum
Klasifikasi
Divisi

: Phaeophyta
Kelas
:
 Phaeophyceae
Bangsa
:
 Fucales
Suku
:
 Sargassaceae
Marga
:
 Sargassum
Ciri-cirinya:
Ø  Thallus bersel banyak mempunyai tiga macam bentuk yaitu menyerupai akar, batang, dan daun.
Ø  Thallus bercabang. Percabangan pinnatus alternatus dan anak-anak cabang berbentuk daun. Vesicle dan reseptacle yang semuanya tergolong dalam thallus yang berbentuk menyerupai daun.
Ø  Variasi-varisi bentuk besarnya vesicle, reseptculum dan daunnya sendiri yang menentukan spesies tumbuhan. Vesicle ini berisi rongga udara yang berbentuk bulat atau lonjong atau menyerupai daun.
Ø  Reseptaculum sebagai alat biak dari genus ini yang tersusun dari conseptakel-conseptakel. Reseptacle dapat bentuk silinder dan soliter atau berbentuk bulatan-bulatan (lobus) berkelompok.
Ø   Vesicle dan reseptacle terletak pada ketiak daun atau tangkai daun.
Ø  Sifat thallus liat, daun-daun berbentuk bulat oval, lanceolatus dengan tipe-tipe daun dapat bergerigi atau tidak.
Ø  Akar pelekat seperti akar, pdat dan sering menanduk (horny cone) melekt kuat pada karang.
Ø  Warna thallus coklat.

3.    Turbinaria
Klasifikasi
Divisi      :Phaeophyta
Kelas      :Phaeophyceae
Bangsa   :Fucales
Suku      :Sargassaceae
Marga     :Turbinaria
Spesies 
Turbinaria
Nama Inggris :
Seaweed
Nama Indonesia :
Rumput laut
Deskripsi :
Daun menggasing, melebar hingga distal akhir, membentuk batas helaian mahkota melalui barisan gigi. Vesikula berada di tengah mahkota. Daur hidup diplon. Struktur seks berisi modifikasi daun (reseptakel). Cabang reseptakular berada di tangkai daun tidak jauh dari ujung utama. Gametangia berongga (konseptakel) pada permukaan receptakel.
Distribusi/Penyebaran :
Turbinaria menyebar di sekeliling daerah tropis mulai dari Indo-Pasifik tepatnya di Carribean tapi lebih terbagi di Indo-Pasifik barat. Turbinaria conoides dan Turbinaria ornata ditemukan dan menyebar secara luas di kawasan Asia tenggara , Turbinaria decurrens ditemukan secara terbatas juga di Asia tenggara dari Thailand, Malaysia, Indonesia, Philipina dan Papua New Guinea. Turbinaria luzonensis hanya ditemukan di Philipina.
Habitat :
Turbinaria umumnya ditemukan di karang dengan pasang surut rendah dan area subtidal sampai ke daerah dengan ombak sedang hingga ombak tinggi. dan bisa juga ditemukan di zona tenang. Di Pasacao, Camarines Sur, Luzon selatan (the Philippines) Tingkat ombak, temperature, and pergerakan air terlihat sebagai penyebab utama yang mempengaruhi musim, penyebaran, pertumbuhan dan reproduksi Turbinaria pada satu tempat. Dan tingkat ombak, salintas, pH dan pergerakan air di sisi lain.
Perbanyakan :
Telah dibudidayakan di Indonesia.
Manfaat tumbuhan :
Turbinaria spp. telah banyak dipergunakan sebagai pupuk, makanan manusia, pestisida, dan pembasmi serangga.
Sumber Prosea :
15(1): Cryptogams: Algae p.pp. 249-251 (author(s): Prud`homme van Reine, W.F. and Trono Jr, G.C.)
Kategori :
Pupuk
Ciri-cirinya:
Ø  Thallus bersel banyak.
Ø  Mempunyai 3 lapisan bnetuk yaitu seperti akar, btang, daun.
Ø  Daun merupakan berbentu seperti corong. Didalamnnya terdapat sebuah rongga (Vesicle) dan dan daun juga merupakan alat biak (reseptacle).
Ø  Reseptacle tumbuh pada ketiak daun.
Ø  Alat pelekat merupakan akar dengan cabcang-cabang yang pendek dan melekat kuat pada karang.
Ø  Warna thalus coklat.

VII.      Kesimpulan
Alga atau ganggang merupakan tumbuhan Thallus (Thallophyta) yang memiliki klorofil, sehingga dapat berfotosintesis dan bersifat ototrof. Alga hidup di dalam perairan laut, air tawar dan banyak yang menghuni tempat-tempat lembab, serta melakukan simbiosis dengan tumbuhan lain.
              Peranan Alga bagi kehidupan manusia :
§  Bahan agar-agar contoh : Euchema, Rhodymenia, dan Gracillaria
§  Bahan Industri  contoh :Laminaria , Sargassum
§  Diatomae mengandung asam kersik yang berguna untuk pembuatan pasta gigi.
Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi. Alga dibedakan secara sederhana menjadi empat kelompok, yakni alga coklat (Phaeophyta), yaitu alga merah (Rhodophyta), alga keemasan (Chrysophyta), dan alga hijau (Chlorophyta).
~        Alga Cokelat (Phaeophyta)  Contoh : Fucus vesiculosus
~        Alga Merah (Rhodophyta) Contoh : Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania furcellata.
~        Alga Keemasan (Chrysophyta) Contoh : Vaucheria sessil
~        Alga Hijau (Chlorophyta) Contoh : Ulva
Berikut ini aalah jenis jenis alga yang kami temukan di pantai ciatujah Tasikmalaya :
§ Ulva
§ Valonia
§ Enthamorpha
§ Ulva retikulata
§  Gellidium
§  Euchema spinosum
§  Gracillaria
§  Padina
§  Sargassum
§  Turbinaria

VIII.   Daftar Pustaka
~          A.Y, Suroso. 1992.Pengantar Criptogamae (Sistematik Tumbuhan Rendah). Bandung:TARSITO
~          Atmadja, W.S. ,Kadi, A., Sulistijo & Satari, R. (Eds).1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta
~          Campbell et al. 2005; Solomon et al. 2001
~          Hadiansya. 2010. Kunci Determinasi Alga Laut. Prodi Pendidikan Biologi UIN SGD Bandung
~          www. usupress.usu.ac.id
~          www.iptek.net.id